Wednesday, March 21, 2012

Bye-bye, Resah ^^

Selalu saja ketakutan tentang hari esok, bagaimana dengan kamu ?

Padahal di rumah sudah ada ‘Mario teguh,  Tung desem waringin, Rheynald Gazali ‘jadi-jadian’, maksudnya saya punya kakek, nenek, bapak, ibu pokoke semua keluargaku yang selalu memberi motivasi ke saya tak kalah dengan motivator yang asli hehehe. . Saya ngefans berat dengan mereka yang 'jadi-jadian' itu. Heheheh narsis stadium 4 yah ^^.

Kembali ke ketakutan2 tadi, saya yakin bukan cuman saya yang seperti ini tapi untuk masalah ini saya tak pernah kehilangan ketakutan saya karena banyaknya orang yang sama dengan  saya ^^.

Saya takut dengan ini, dengan itu, di sana bagaimana, di situ bagaimana, pokoke semua dipikirkan. Meski Tuhan selalu memberi tepokan dibahu dan berkata lembut kalau selalu ada Dia yang mengatur, tapi saya teteup saja meragukan bukan meragukan Dia tapi meragukan diri saya sendiri. Jadinya seperti ini.  Wadooowww.

Tapi kali ini, blom lama ini, maksudnya. Lagi-lagi dan tak bosan-bosannya Tuhan nepok bahu saya lagi dengan kelembutan yang sama,  apalagi kalau bukan soal kerjaan dan tanggung jawab ( wuiihh sedap bener yak) ^^. Berasa kalau kerjaan tidak bisa terselesaikan,  sendiri saya benci. Curhat ke kakak dan kakak yang sudah hampir muntah kebanyakan dengar curhat.
Ceritanya, saya ada kerjaan dengan Ibu saya. Tapi tiba-tiba Ibu saya harus ke Makassar untuk menjaga Nenek saya yang sakit. Hampir 2 bulan Ibu saya bolak balik Makassar karena kondisi Nenek yang kadang baikan ehh parah lagi. Puncaknya awal Februari ibu stay di makassar selama 3 minggu dan tinggallah saya merana menghadapi kerjaan sendiri huwwaaaa. Semakin terbebani karena berasa blom mampu tanpa Ibu disamping saya, tiba-tiba kangen suara kerasnya yang hampir-hampir 7 oktav itu, pertanyaan2nya yang asli nyebelin tapi betul semua (huwwaaa).  Pokoke kangen sangat. Biarlah diomelin tiap hari atau berantem gara-gara kerjaan tak masalah sampai kadang saya juga sudah mo menyaingi suara nyaring Ibu meski tidak sampai 7 oktav , biar gimana dia itu Bos n Ibu saya, kalau suara saya 8 oktav, saya bisa dipecat dengan paket tambahan  jadi anak durhaka, huwwaa naudzubillah L

Dan apapun itu, semua harus disyukuri, meski awalnya ketakutan mendominasi dan saya asli melupakan kata syukur. Bayangkan seminggu setelah ibu ke Makassar, tiba-tiba rejeki berdatangan, harusnya saya senang kan ? Tapi tidak semudah itu, dimana semua keputusan ada ditangan Ibu saya, dimana ada deal-deal yang memang harus dilakukan face to face. Jadi yang ada, setiap selesai melakukan pertemuan dengan perusahaan itu saya telpon Ibu lagi, melapor kan hasil pertemuan tersebut, sementara seperti biasa Ibu dengan pertanyaannya yang berlembar-lembar. Huffthhh. 

Semua berjalan lancar meski kesepakatan belum sepenuhnya terjadi. Semakin mendekati hari H saya makin ketakutan, karena ini menyangkut kerjaan dan kalau berbicara tentang kerjaan maka bukan hanya menyangkut saya tapi hajat hidup orang  lain , huwwaa.  Tidak sampai disitu saja, belum apa-apa saya sudah  terngiang suara ibu yang mungkin akan berubah menjadi 8 oktav jika saya gagal. Huwwaaaa.

Diantara ketakutan dan kawan-kawannya saya masih selalu berusaha menjadi berani eh salah, tepatnya Sok berani ^^. Bukankah Pemberani adalah orang yang takut namun selalu membunuh rasa takutnya ? (asal ) ^^.

 yup saya tak mau menjadi orang yang penakut, dunia membenci orang-orang penakut.  Saya berubah menjadi orang berani ? Tentu saja tidak, saya masih ketakutan heehhe. Tapi tetap dengan semangat sok berani kok ^^

Tepat di hari minggu,  4 Maret 2012, saya dan keluarga di Kendari mendengar berita duka, Nenek saya meninggal  dunia. Saya tiba-tiba melupakan ketakutan dan sebangsanya, saya terfokus pada Nenek saya.

Sampai disini, Tuhan lagi-lagi datang menepok bahu saya (mungkin dengan sedikit kesal ya) tapi kalau merasakan tepokannya ya masih selembut kemarin-kemarin.

Setelah Nenek meninggal, Ibu tinggal seminggu lagi di Makassar dan balik ke Kendari, Minggu,  11 Maret 2012. . And you know, what ? Mulai tanggal 12 maret 2012 itulah akan ada deal terakhir guna kerjasama dengan keduabelah pihak  yang tadinya akan  saya lakukan tanpa Ibu dan hal inilah yang membuat saya takut dan stres. Tidak enak tidur tapi herannya makan teteup enak. Hadeehh L

Tiba-tiba ketakutan pergi, sejak kapan ? saya juga tidak tahu.

Senin, 12 Maret saya berangkat ke kantor dengan penuh semangat, diiringi lagu-lagu penuh semangat yang mengalun dari dalam hati. Yeiyyy ^^

“ Tu kan, apa saya bilang” mungkin Tuhan mengatakan seperti itu dalam hatinya.

Yup, semua itu sudah ada yang mengaturnya, namanya Allah SWT.  Tapi saya selalu seperti ini, suka ketakutan padahal akhirnya semua indah.  Betapa bersyukurnya saya, Allah begitu sayangnya kepada saya dan keluarga saya. 

Kembali saya berbagi cerita dengan kakak saya, diapun merasakan hal yang sama. Saya berusaha untuk tak melupakan sutradara bernama Allah SWT yang mengatur semuanya dengan indah, memberi ketegangan ditengah-tengah film dan indah dibagian akhirnya. Saya mau menyerahkan semuanya pada Dia, semuanya ini sudah ada yang mengatur. Saya tinggal menjalani saja dengan sebaik-baiknya. Saya siap menerima semua ketentuanMu.

Dan kamu, ya kamu selalu ada untuk membuatku selalu bersyukur menerima semua ketentuan dan alur cerita dari Allah SWT ^^

0 comments:

Post a Comment

 
Blog Design By Use Your Imagination Designs All Images from the Welcome Kit by Glenda Ketcham