Sunday, January 22, 2012

Hantu


Pernahkah kalian bertemu hantu ? Sampai hari ini sih saya gak yakin apa yang pernah saya temui itu hantu, karena alhamdulillah saat bertemu mereka saya gak pernah diajak kenalan apalagi tukeran nomer Hp, klu saya mah ogah kenalan atau mungkin saja mereka mau kenalan tapi kalah cepat dari saya yang keburu ngacir dengan mulut komat kamit. 

Hantu identik dengan tampang serem dan berdarah-darah, kecuali si Manis jempatan Ancol kali ye hehee. Tapi dari beberapa pengalaman bertemu mahluk-mahluk itu saya selalu bertemu dengan tampang yang baik-baik saja. 

Sejak kecil,  sebelum tahu keberadan mahluk-mahluk lain saya asli gak takut bahkan seketika terlupakan. Tapiiiiii setelah udah tahu dari cerita teman-teman saya jadi takut sendiri dan jadilah saya penakut karena meski tampang dan pakaiannya baik-baik saja saya selalu kepikiran, gak kebayang orang lain yang sering melihat yang serem-serem.
Dulu saat main rumah-rumahan sama tetangga, seperti ada yang menepuk bahu kananku, saya menoleh dan melihat anak seumuran sedang melihat saya, tampangnya biasa seperti anak lain, rambutnya berponi jauh dari serem malah lucu tapi dia gak senyum cuma diam saja, kejadiannya cepat sekali saya tak ambil pusing setelah nengok kanan dan ngeliat ada anak juga main udah saya lanjut lagi.
Berikutnya saat main petak umpet alias enggo sembunyi, lagi seru-serunya gambrengan
“Hompimpa alaium gambreng” ehhhh ada tangan kecil yang lain ikutan gambreng , tangannya putih bersih dan lentik, saya mencari pemilik tangan putih itu eeh dianya senyum dan hilang begitu saja, sama seperti yang lalu kejadiannya juga cepat dan saya tak ambil pusing. 

Nah, saat kelas 5 SD inilah saya baru ngeh mungkin diumur segitu saya sudah tahu rasa takut.  Kejadiaannya malam, lagi pulas-pulasnya tidur kok seperti ada yang elus-elus kaki saya yah ?? Akhirnya terbangun, betapa kagetnya saya di dekat kakiku ada seorang kakek berkopiah dan memakai pakaian serba putih duduk di tepi tempat tidur dan benar sekali sedang mengelus-elus kakiku. Saya langsung berteriak tapi suara tak keluar, langsung nengok ke kiri, maksudnya mau cari perlindungan ke Nenek, karena saya memang sekamar bahkan seranjang dengan nenek. Ternyata nenek sedang Shalat tahajjud, saya jadi mikir sendiri ini siapa yah ? Pake’ senyam senyum segala, saya berhasil melihat wajahnya sesaat sebelum muka saya tutupin bantal dan langsung tertidur. Sama seperti kemarin-kemarin kejadiannya cepat sekali. 

Paginya saat bangun, saya merasa pernah bertemu kakek berkopiah itu ( kita sebut saja dia kakek berkopiah ya ^_^) di kamar ibuku, tapi waktu itu saya masih kelas 2 SD. Pagi itu semua saya ceritakan ke nenek dan ibu, nenek dan ibu kompak bilang saya cuma mimpi. Hiks. Sebel !

Belakangan, Ibu saya cerita kalau sosok Kakek berkopiah juga pernah menampakkan dirinya ke Bibi saya, yang seremnya Si Kakek mendekat ke Bibi dan tersenyum, Huwwwaaaaaa sumpah saya takut dan semoga tak akan pernah lagi dia menemui saya. Amin Amiiiiinnn.Tapi ini kejadiannya saat kami masih tinggal di rumah yang lama.

Setelahnya saya makin sering lihat yang aneh-aneh.malah paling sering potongan-potongan badan, seperti misalnya tangan, kaki dan Kepala. Pernah, saat saya kelas 2 SMP, saya melihat tangan, hanya tangan tanpa badan, langsung saja saya ngacir ke lantai satu sambil berteriak “ Ibuuuuuu ........ “
Apes, yang saya temui di lantai satu bukan Ibu tapi Bapak, huwaaaa.  Sudah ketakutan saya dimarahi pula, bapak bilangnya itu salah liat dan saya dilarang cerita ke orang-orang rumah tentang apa yang saya liat, takut meresahkan kallee hiks terlalu. Mungkin Bapak takut orang rumah pada takut karena waktu itu kami belum lama pindah ke rumah yang sekarang. Tapi karena saya ketakutan sendiri ya saya cerita ke Ibu dan adik saya Jafar. Hehehhe . 

Sama seperti saya, Jafar pun selalu melihat yang aneh-aneh, makanya saya seperti menemukan tempat yang pas saat bercerita tentang ini. 

Waktu KKN saya dan teman-teman diberi tugas tambahan oleh dosen untuk mendata beberapa pohon jeruk yang terserang hama dan penyakit di desa sebelah, jadilah saya dan 5 orang teman saya menuju desa tersebut. Karena rumah pak desa kecil, kami nginap di sebelah rumah pak desa, kebetulan tetangganya tak ada di rumah, jadi hanya kami berenam saja. Jadi asik dan bebas. 

Malamnya, mungkin karena suhu yang lumayan dingin saya terbangun, rumah ini gak pake’ plafon jadi terlihatlah kayu-kayu penyanggah rumah tepat di atas kami. Saat terbangun, karena posisi saya terlentang saya pastilah melihat ke atas. Setelah melihat teman-teman di samping kiri kanan yang lelap dengan tidurnya, saya melihat keatas kembali, saya menemukan sosok dengan rambut panjang namun badannya seperti bayangan, duduk di salah satu kayu penyanggah rumah, badannya hitam keseluruhan tapi saat melihat seluetnya itu sosok perempuan dengan tinggi rata-rata. Rambutnya panjang sepinggang dan wajahnya terlihat meski berwarna hitam. Saat nonton Avatar arahan Om James Cameron dan melihat suku Na’vi penghuni Planet Pandora khususnya Neytiri saya teringat sosok perempuan itu, bedanya Neytiri berwarna biru, berekor dengan telinga lancip sedangkan sosok yang saya lihat berwarna hitam. Dia sedang melihat kami semua, saat saya melihatnya diapun melihat saya,  gleeek !!!!!
Kaget dan tak bisa komat-kamit kali ini, lama kami bertatapan ( idih kok jadi romantis gini yak hehhe), setelahnya dia menghilang, tapi yang aneh kok saya tak panik dan ketakutan ???? Sudahnya saya berusaha menutup mata dan tidur saja. 




Paginya saya ingat lagi, tapi belum cerita keteman-teman. Kali ini saya mikirnya mungkin saya salah lihat saja. Karena tak takut-takut amat saya tak ada niatan cerita ke teman-teman hehehe, Tak lama kami dipanggil sarapan, mulai deh tanya-tanya tentang jeruk dll. Sampai tentang desanya yang rapi, hampir semua rumahnya pakai pagar kayu, halamannya bersih. Ibu Desa bercerita banyak sampai nyerempet ke rumah tempat kami nginap.

 Saya tak ingat semua cerita Bu Desa,  tapi kalimat yang satu ini paling berbekas di memoriku hiks :  
“ Rumah sebelah ini pernah kebakaran, rumahnya ludes dan ada satu korban perempuan, kasian masih muda, terjebak di dalam rumah”
“ gleek ! “ hampir keselek kue Apem saya

Teman-teman yang lain pada prihatin bercampur takut . Teman-teman seperti menemukan banyak pertanyaan, lupa sama tugas, sesi sarapan berubah jadi sesi tanya jawab.  Saya diam saja. Saya tahu, kami masih harus menginap satu malam lagi, sibuk memikirkan bagaimana saya melewatinya.x_x
Tiba-tiba saya kehilangan nafsu makan -___-'

0 comments:

Post a Comment

 
Blog Design By Use Your Imagination Designs All Images from the Welcome Kit by Glenda Ketcham